Berikut beberapa ukiran Toraja yang dapat saya perkenalkan di antaranya:
1.Pa'Barre Allo
Pa'Barre Allo memiliki arti ukiran yang menyerupai bulatan matahari dengan pancaran sinarnya. Berasal dari kata "Barre" yang berarti bulatan atau lingkaran dan "Allo" yang berarti Matahari.
Jenis ukiran ini biasanya digunakan pada bagian rumah adat Toraja yang mencuat condong ke atas berbentuk segitiga, baik bagian depan maupun belakang rumah. Ukiran ini selalu digunakan bersama-sama dengan ukiran Pa'Londongan.Motif Pa'Barre Allo memiliki sejumlah makna. Antara lain sebagai berikut:
1. Menyatakan tanda kemuliaan kepada Tuhan yang telah menciptakan Matahari;
2. Lambang kebesaran, keagungan dan kebanggaan bagi orang-orang Toraja;
3. Satu kesatuan yang utuh dan bulat dan memiliki tujuan yang sama dari negeri Tondok Lepongan Bulan Tana Matari Allo.
1. Menyatakan tanda kemuliaan kepada Tuhan yang telah menciptakan Matahari;
2. Lambang kebesaran, keagungan dan kebanggaan bagi orang-orang Toraja;
3. Satu kesatuan yang utuh dan bulat dan memiliki tujuan yang sama dari negeri Tondok Lepongan Bulan Tana Matari Allo.
2.Pa'Tedong
Pa'Tedong memiliki arti ukiran yang menyerupai muka seekor kerbau. Berasal dari kata "Tedong", yang dalam bahasa Toraja berarti kerbau.
Jenis ukiran ini melambangkan kerbau di Toraja adalah binatang peliharaan yang utama dan sangat disayangi. Bagi masyarakat Toraja kerbau memiliki fungsi ganda misalnya emas kawin, alat transaksi dalam jual beli masyarakat Toraja dan sebagai korban persembahan kepada Dewa dan leluhur.
Sebelum ada teknologi kerbau dijadikan sebagai alat pengolah sawah. Bagi masyarakat Toraja, kerbau memiliki tingkatan (strata) dan jenis-jenis seperti, kerbau Balian, Saleko, Bonga, Pudu' dan Sambao. Untuk menentukan harga dari seekor kerbau akan dilihat dari jenis dan tingkatannya.Pa'tedong memiliki makna ukiran yang melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi masyarakat Toraja. Jenis ukiran ini dilukiskan pada indo' para (papan besar teratas) dan pada dinding-dinding penyanggah badan rumah dan lumbung padi.
3. Pa'Londongan
Sebelum ada teknologi kerbau dijadikan sebagai alat pengolah sawah. Bagi masyarakat Toraja, kerbau memiliki tingkatan (strata) dan jenis-jenis seperti, kerbau Balian, Saleko, Bonga, Pudu' dan Sambao. Untuk menentukan harga dari seekor kerbau akan dilihat dari jenis dan tingkatannya.Pa'tedong memiliki makna ukiran yang melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi masyarakat Toraja. Jenis ukiran ini dilukiskan pada indo' para (papan besar teratas) dan pada dinding-dinding penyanggah badan rumah dan lumbung padi.
3. Pa'Londongan
Pa'Londongan biasanya digunakan pada longa rumah dan lumbung di bagian depan maupun bagian belakang. Jenis ukiran ini memiliki arti "Londong" yang berarti ayam jantan.Motif Pa'Londongan memiliki makna sebagai berikut:
1. Melambangkan keberanian seorang pemimpin, yang arif dan bijaksana;
2. Diharapkan penghuni rumah mendapat keturunan yang berani seperti
2. Diharapkan penghuni rumah mendapat keturunan yang berani seperti
ayam jantan, yang kelak dapat melindungi orang banyak;
3. Melambangkan penyelesaian hukum adat.
4. Pa'Dadu
3. Melambangkan penyelesaian hukum adat.
4. Pa'Dadu
Pa'Dadu adalah sejenis benda segi empat yang sama sisi. Permainan dadu di Toraja merupakan sejenis judi yang sangat digemari oleh hampir sebagian masyarakat pada zaman dulu.Ukiran Pa'Dadu ini memberikan makna dan peringatan kepada anak cucu bahwa bermain dadu (judi) lebih banyak dampak negatif yang didapatkan ketimbang manfaat positif. Ukiran ini dilukiskan di samping rumah.
5.Pa'Ulu Karua
Ukiran Pa'Ulu Karua ini memiliki arti atau pesan atau makna atau harapan agar dalam keluarga muncul orang memiliki ilmu (pengetahuan) yang tinggi untuk kepentingan masyarakat, mampu mendeteksi situasi-situasi yang berkembang dalam masyarakat dan memiliki hati yang lurus dan pikiran yang lurus. Ukiran ini dilukiskan pada dinding rumah dan lumbung
Sekian dan Terimakasih!





Ukiran terlihat klasik, paduan warna yg menarik. Toraja kerennnππ»ππ»ππ»
BalasHapus